PENDAHULUAN
Baja adalah bahan hemoditas tinggi,
terdiri dari Fe dalam bentuk kristal dan karbon. Besarnya unsur karbon adalah
1,6 %.Pembuatan baja dilakukan dengan pembersihan dalam temperatur tinggi. Besi
mentah tidak dapat ditempa. Dimana pembuatan baja menurut proses dapur tinggi
dengan bahan mentahnya biji Besi (Fe) dengan Oksigen (O) dan bahan–bahan
lainnya.
Biji besi yang baik berkadar Fe atau
Besi 6 60%, yang
dinamakan dapur tinggi adalah dapur corong yang tingginya 20 – 30 meter dan
bagian bawahnya diberi lapisan batu tahan api. Didalam dapur ini besi
dipecahkan dari persenyawaan dan sebanyak mungkin dipisahkan dari mineral lain.
Bahan reduksi terutama arang kayu/kakas
agar berbentuk terak/slak yang mudah lumer dan dapat menghisap bagian–bagian
yang tidak diinginkan maka diperlukan bahan–bahan tambahan, yaitu batu kapur
dan dilomit. Dari bawah dimasukan udara dengan suhu 6 2000 oc
dan diatas gas dapu tinggi. Kapasitas dapur tinggi umumnya 6 2400 ton besi
mentah. Besi lumer yang keluar dari dasar tersebut besi mentah dan tarak (untuk
membuat ramuan, batu jalan, semen dan lain–lain).
Sifat baja adalah memiliki ketangguhan
yang besar dan sebagian besar tergantung pada cara pengolahan dan campurannya.
Titik lelehnya sekitar 1460 o – 1520 oc, berat jenisnya
sekitar 7,85 dan angka pengembangannya tiap 1 oc.Pengaruh C, Si dan
Mn dalam campuran besi memberikan pengaruh yang baik pada kualitas baja.
Kualitas baja menjadi buruk apabila dalam campuran tersebut banyak terdapat P
dan S. pada biji–biji besi yang belum diolah kadar C, Si, Mn dan S adalah
sebanyak 4 %.
Jadi baja adalah bahan besi yang
kebersamaannya tinggi, terjadi terutama dari Fe, Kristal dan C. pada umumnya
jenis–jenis baja bangunan terbagi 2 macam, yaitu:
I. Baja Wals
(giling) tidak dengan campuran logam.
II. Baja Wals dengan
campuran logam.
Yang termasuk golongan 1 terutama St 37
lazim digunakan di Eropa dan di Indonesia. Dimana St singkatan dari Steel
(baja) atau Stahl. Angka 37 berarti bahwa minimum keteguhan putus tarik adalah
37 Kg/cm2.
Penggunaan konstruksi rangka baja untuk
bangunan sangat, diantaranya adalah untuk: kuda–kuda, ikatan angin, jembatan
rangka, tiang transmisi dan menara air.
Jenis–jenis baja untuk
bangunan biasanya diberi nomor yang sesuai dengan ultimatenya. Jenis baja yang
banyak dipakai adalah St 37 dan St 52. Baja jenis St 37 mempunyai tegangan
ulltimate sebesar 3700 Kg/cm2. Baja jenis St 52 mempunyai tegangan
ultimate sebesar 5200 Kg/cm.
a. Sifat-sifat baja
Sifat–sifat umum baja
yaitu teristimewa kekakuannya dalam berbagai macam keadaan pembebanan atau
muatan, terutama tergantung dari :
1. Cara
meleburnya
2. Jenis
dan banyaknya logam campuran
3. Proses
yang digunakan dalam pembuatan
b. Bentuk-bentuk
baja dalam perdagangan
1.
Profil baja tunggal
o
Baja siku-siku sama kaki
o
Baja
siku tidak sama kaki (baja T)
o
Baja
siku tidak sama kaki (baja L)
o
Baja I
o
Baja Canal
o
Baja
2. Profil Gabungan
o
Dua baja L sama kaki
o
Dua
baja L tidak sama kaki
o
Dua baja I
3. Profil
susun
o
Dua baja I atau lebih
c. Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Baja
Dibandingkan dengan bahan lainnya seperti beton atau kayu,
bahan baja mempunyai keuntungan dan kerugian.
Keuntungan baja :
o
Bila dibandingkan dengan
beton maka baja lebih ringan.
o
Bila konstruksi akan dirubah
maka hasil bongkarannya masih dapat digunakan.
o
Bila konstruksi harus
dibongkar, maka hasil dari bongkaran beton tidak dapat digunakan lagi, sedangkan
baja dapat digunakan lagi.
o
Pekerjaan konstruksi baja
dapat dilakukan dibengkel sehingga pelaksanaan di lapangan lebih hemat waktu.
o
Bahan baja sudah mempunyai
ukuran dan mutu tertentu dari pabrik.
Kerugian baja :
o Bila konstruksi baja terbakar, maka kekuatannya akan berkurang dan
bentuknya akan berubah.
o Bahan baja tidak tahan karat, perlu pengecatan.
o Dalam pengangkutan memerlukan biaya besar.
o Diperlukan tenaga ahli yang berpengalaman.
e. Jenis-jenis
alat Penyambung baja
a. Baut
b. Paku
keling
c. Las
Ø Baut
Pemakaian baut diperlukan bila:
o
Tidak
cukup tempat untuk pekerjaan paku keling
o
Jumlah
plat yang akan disambung> 5d (d diameter baut)
o
Dipergunakan untuk pegangan sementara
o
Konstruksi yang dapat dibongkar pasang
Ø Paku
keling
Sambungan
paku keling dipergunakan pada konstruksi yang tetap, berarti tidak dapt
dibongkar pasang.Jumlah tebal pelat yang akan disambung tidak boleh>6d (
diameter paku keling).Beberapa bentuk kepala paku keling:Paku yang dipergunakan
pada tiap pertemuan minimal menggunakan 2 paku dan maksimal 5 paku dalam satu
baris.Penempatan paku pada plat ialah:
Jarak dari tepi plat el
ü Las lumer
: - Las tumpul dan Las sudut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar