Selasa, 01 November 2011

Struktur Baja 1


PENDAHULUAN 
Baja adalah bahan hemoditas tinggi, terdiri dari Fe dalam bentuk kristal dan karbon. Besarnya unsur karbon adalah 1,6 %.Pembuatan baja dilakukan dengan pembersihan dalam temperatur tinggi. Besi mentah tidak dapat ditempa. Dimana pembuatan baja menurut proses dapur tinggi dengan bahan mentahnya biji Besi (Fe) dengan Oksigen (O) dan bahan–bahan lainnya.
Biji besi yang baik berkadar Fe atau Besi 6 60%, yang dinamakan dapur tinggi adalah dapur corong yang tingginya 20 – 30 meter dan bagian bawahnya diberi lapisan batu tahan api. Didalam dapur ini besi dipecahkan dari persenyawaan dan sebanyak mungkin dipisahkan dari mineral lain.
Bahan reduksi terutama arang kayu/kakas agar berbentuk terak/slak yang mudah lumer dan dapat menghisap bagian–bagian yang tidak diinginkan maka diperlukan bahan–bahan tambahan, yaitu batu kapur dan dilomit. Dari bawah dimasukan udara dengan suhu 6 2000 oc dan diatas gas dapu tinggi. Kapasitas dapur tinggi umumnya 6 2400 ton besi mentah. Besi lumer yang keluar dari dasar tersebut besi mentah dan tarak (untuk membuat ramuan, batu jalan, semen dan lain–lain).
Sifat baja adalah memiliki ketangguhan yang besar dan sebagian besar tergantung pada cara pengolahan dan campurannya. Titik lelehnya sekitar 1460 o – 1520 oc, berat jenisnya sekitar 7,85 dan angka pengembangannya tiap 1 oc.Pengaruh C, Si dan Mn dalam campuran besi memberikan pengaruh yang baik pada kualitas baja. Kualitas baja menjadi buruk apabila dalam campuran tersebut banyak terdapat P dan S. pada biji–biji besi yang belum diolah kadar C, Si, Mn dan S adalah sebanyak 4 %.
Jadi baja adalah bahan besi yang kebersamaannya tinggi, terjadi terutama dari Fe, Kristal dan C. pada umumnya jenis–jenis baja bangunan terbagi 2 macam, yaitu:
                                           I.     Baja Wals (giling) tidak dengan campuran logam.
                                        II.     Baja Wals dengan campuran logam.
Yang termasuk golongan 1 terutama St 37 lazim digunakan di Eropa dan di Indonesia. Dimana St singkatan dari Steel (baja) atau Stahl. Angka 37 berarti bahwa minimum keteguhan putus tarik adalah 37 Kg/cm2.
Penggunaan konstruksi rangka baja untuk bangunan sangat, diantaranya adalah untuk: kuda–kuda, ikatan angin, jembatan rangka, tiang transmisi dan menara air.
Jenis–jenis baja untuk bangunan biasanya diberi nomor yang sesuai dengan ultimatenya. Jenis baja yang banyak dipakai adalah St 37 dan St 52. Baja jenis St 37 mempunyai tegangan ulltimate sebesar 3700 Kg/cm2. Baja jenis St 52 mempunyai tegangan ultimate sebesar 5200 Kg/cm.
a.      Sifat-sifat baja
Sifat–sifat umum baja yaitu teristimewa kekakuannya dalam berbagai macam keadaan pembebanan atau muatan, terutama tergantung dari :
1.      Cara meleburnya
2.      Jenis dan banyaknya logam campuran
3.      Proses yang digunakan dalam pembuatan

b.      Bentuk-bentuk baja dalam perdagangan
1.      Profil baja tunggal
o  Baja siku-siku sama kaki
o  Baja siku tidak sama kaki (baja T)
o  Baja siku tidak sama kaki (baja L)
o  Baja I
o  Baja Canal
o  Baja
2.      Profil  Gabungan
o   Dua baja L sama kaki
o   Dua baja L tidak sama kaki
o   Dua baja I
3.      Profil susun
o   Dua baja I atau lebih

c.      Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Baja

Dibandingkan dengan bahan lainnya seperti beton atau kayu, bahan baja mempunyai keuntungan dan kerugian.
Keuntungan baja :
o   Bila dibandingkan dengan beton maka baja lebih ringan.
o   Bila konstruksi akan dirubah maka hasil bongkarannya masih dapat digunakan.
o   Bila konstruksi harus dibongkar, maka hasil dari bongkaran beton tidak dapat digunakan lagi, sedangkan baja dapat digunakan lagi.
o   Pekerjaan konstruksi baja dapat dilakukan dibengkel sehingga pelaksanaan di lapangan lebih hemat waktu.
o   Bahan baja sudah mempunyai ukuran dan mutu tertentu dari pabrik.

Kerugian baja :
o    Bila konstruksi baja terbakar, maka kekuatannya akan berkurang dan bentuknya akan berubah.
o    Bahan baja tidak tahan karat, perlu pengecatan.
o    Dalam pengangkutan memerlukan biaya besar.
o    Diperlukan tenaga ahli yang berpengalaman.
e.       Jenis-jenis alat Penyambung baja
a.       Baut
b.      Paku keling
c.       Las
Ø  Baut
Pemakaian baut diperlukan bila:
o    Tidak cukup tempat untuk pekerjaan paku keling
o    Jumlah plat yang akan disambung> 5d (d diameter baut)
o    Dipergunakan untuk pegangan sementara
o    Konstruksi yang dapat dibongkar pasang
Ø  Paku keling
        Sambungan paku keling dipergunakan pada konstruksi yang tetap, berarti tidak dapt dibongkar pasang.Jumlah tebal pelat yang akan disambung tidak boleh>6d ( diameter paku keling).Beberapa bentuk kepala paku keling:Paku yang dipergunakan pada tiap pertemuan minimal menggunakan 2 paku dan maksimal 5 paku dalam satu baris.Penempatan paku pada plat ialah:
Jarak dari tepi plat el
ü  Las lumer  : - Las tumpul dan Las sudut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar