BAB II
PEMETAAN DIGITAL
A.
PENGERTIAN
Peta adalah produk peradaban
manusia sejak 5000 tahun yang lalu, yang hingga kini masih tersimpan di museum
berbentuk potongan lempung (clay table) dari zaman yunani kuno. Peta adalah
sarana informasi mengenai lingkungan.
Pemetaan adalah suatu proses
penyajian informasi ,muka bumi yang fakta, baik bentuk permukaan buminya maupun
sumbu alamnya, berdasarkan skala peta, sistem proyeksi peta, serta
simbol-simbol dari unsur muka bumi yang disajikan, Kemajuan dibidang komputer
megakibatkan suatu peta bukan hanya dalam bentuk nyata, tetapi juga dapat
disimpan dalam bentuk digital , sehingga dapat disajikan dalam bentuk layer
monitor yang dikenal dengan peta maya (Virtualmaps atau softcopy).
Pemetaan digital adalah suatu proses pekerjaan
pembuatan peta dalam format digital yang dapat disimpan dan dicetak sesuai
keinginan pembuatnya baik dalam jumlah atau skala peta yang dihasilkan.
Pemetaan digital menawarkan teknologi pemetaan yang menjamin kecepatan dan
ketepatan produksi peta.
B.
Format digital
terdiri dari 2 macam :
(1)
Raster
Format
data dengan satuan pixel (resolusi/kerapatan) ditentukan dalam satuan ppi
(pixel per inci). Tipe format ini tidak bagus digunakan untuk pembuatan peta
digital, karena akan terjadi korupsi data ketika dilakukan pembesaran atau
pengecilan. Contoh format data raster : bitmap (seperti tiff, targa, bmp),
jpeg, gif, dan terbaru PNG.
(2)
Vektor
Format
data yang dinyatakan oleh satuan koordinat (titik dan garis termasuk polygon)
format ini yang dipakai untuk pembuatan peta digital atau sketsa. Contoh format
ini : dxf (autocad), fix (xfig), tgif (tgif), dan ps/eps (postscrift).
Untuk mengubah suatu peta “kertas
menjadi peta digital kita dapat menggunakan digitizer,yakni sebuah pranti
elektronik untuk menciplak gambar.Digitizer termasuk salah satu jenis pointing
device berbentuk meja atau papan, dilengkapi dengan pointer yang berupa mouse
dengan benang silang (cross hair) atau berupa pena penunjuk (stylus pen).
Berbeda dengan mouse yang hanya
bekerja dalam posisi relatif, digitizer dapat dikalibrasi ke posisi absolut
sebuah peta atau gambar.
Tentu ada berbagai merek digitizer,
juga berbagai ukuran, dari ukuran A4 hingga A0. Pointernya ada yang memiliki 4
tombol, adapula yang memiliki 16 tombol atau lebih, sehingga perintah-perintah Autocad yang sering digunakan dapat
deprogram untuk dapat diakses langsung dari tombol-tombol tersebut.
Jika
kita akan membeli atau menggunakannya, hal penting yang perlu diperhatikan
adalah tingkat akurasinya. Beberapa digitizer memiliki resolusi sekitar 1000 hingga 2500 LPi (Line Per inchi), dengan akurasi sekitar
0,15 mm hingga 0,5 mm adapula digitizer yang memiliki resolusi hingga 10.000
LPi dengan akurasi sekitar 0,05 mm.
C. START UP FILE
Start up file merupakan file yang mengorganisasikan urutan penyajian layer,
skala penyajian, bentuk penyajian, jenis manipulasi dan analisis serta program
aplikasi yang dibuat dengan MapCode file-file yang diorganisir oleh startup,
file ini meliputi :
ü
Pointfile, suatu file di MapInfo untuk
penyajian features titik, pemasukan data pointfile dapat dilakukan melalui data
base manager MapInfo atau Dbase.
ü
Boundary file,
suatu file di MapInfo untuk penyajian features area, pemasukan data boundary
file dapat dilakukan melalui alat digitasi atau ASCII. Untuk pemasukan data
secara ASCII harus dilakukan import file ASCII yang berformat MBI ke dalam
lingkungan Boundary file sehingga grafis area dapat disajikan di map window
MapInfo.
ü
Mapfile, suatu file di MapInfo untuk
penyajian features garis. Pemasukan data garis/line aatau Mapfile dapat
dilakukan melalui alat digitasi atau ASCII. Untuk pemasukan data secara ASCII
harus dilakukan import file ASCII yang berformat MMI kedalam lingkungan Mapfile
sehingga grafis garis/line dapat disajikan di map window MapInfo.
ü Imagefile,
file ini berbeda dengan ketiga file diatas yang selain bereferensi geografis
juga informative. Imagefile adalah suatu file di MapInfo yang dipakai sebagai
penyajian legenda, pembuatan informasi yang berhubungan dengan huruf, angka,
serta bentuk-bentuk lain yang berhubungan dengan aspek kartografi.
Pemetaan digital, terdiri dari:
Ø Perangkat Keras (Hardware), perangkat ini terdiri
dari:
ü System masukan terdiri dari :
1. Data tekstual (atribut), dapat ditinjau dari data
hidrologi, geologi teknik, tata guna lahan, data geometris dan data-data
lainnya.
2. Data grafis atau peta terdiri dari peta-peta
topografi dan peta-peta tematik.
ü System pemrosesan dan penyimpanan terdiri dari
:
1) Pemrosesan data tekstual yaitu dapat berdiri
sendiri tanpa dihubungkan dengan informasi grafis tetapi dapat juga bergantung
pada atau berkaitan dengan informasi grafis.
2) Pemrosesan data grafis.
3) Sistem keluaran.
4) Keluaran akhir dari pemrosesan data dapat berupa
suatu table-tabel, laporan-laporan, grafik atau peta. Hasil ini dicetak sesuai
format yang berlaku dan dicetak berdasarkan kepentingan dan keinginan pengguna.
Ø Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak yaitu alat atau media yang digunakan
untuk konversi, penggambaran, penyimpanan, pemanggilan, pemanipulasian dan
analisis data untuk melengkapi serta untuk penyajian informasi. Perangkat lunak
yang digunakan bisaanya mempunyai fasilitas database koordinat baik 2 dimensi
maupun 3 dimensi yang dilengkapi pula dengan hubungan antar muka system masukan
dan system keluaran.
Masukan
dapat diperoleh dari suatu sumber informasi atau dari sumber-sumber yang
berbeda-beda dan terdiri dari :
·
Hasil
digitasi peta-peta topografi yang telah ada atau dari peta-peta ortofoto,
·
Survey
digitasi langsung dari model orientasi absolute,
·
Survey
lapangan,
·
Laporan-laporan
(atribut, karakteristik fungsional),
·
Laporan
topologi yang ada serta berhubungan fungsional dan features petanya,
·
Laporan serta
kesatuan grafis yang berhubungan dengan aplikasi kajian,
·
Informasi
kuantitatif hasil dari analisis data spasial berikut keberadaannya.
Informasi-informasi diatas dapat
diperoleh langsung atau diperoleh setelah dilakukan manipulasi dan analisis
lebih lanjut.
Ø Tenaga Kerja
Tenaga kerja termasuk kedalam pengguna
kelas pertama dan pengguna kelas kedua
-
Pengguna
kelas pertama :
Pemrograman
aplikasi tertentu yang bertanggung jawab dalam penulisan program-program
aplikasi untuk eksplorasi basis data.
-
Pengguna
kelas dua :
Pengguna akahir
yang dapat mengakses dan memanggil kandungan basis data dari suatu terminal
computer atau stasiun kerja (workstation) untuk komunitas penunjang tertentu.
Ø Perangkat Intelegensia (Brainware)
Perangkat Intelegensia melibatkan para ahli komputer, geodesi, dan
pemrograman.
E. Sistem Pemetaan MapInfo
Struktur data MapInfo adalah vector.
MapInfo tidak menyediakan fungsi overlay dalam analisis spasialnya, sehingga
struktur data vector MapInfo ini memerlukan teknik khusus untuk melakukan
fungsi overlay.
- System pemetaan mapinfo dapat ditinjau dari :
ü Setting kordinat untuk digitalisasi data grafis
dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:
- Coordinat set
- Point set
ü System orientasi MapInfo.
ü Unit jarak
F. Yang Unik pada Pemetaan Digital :
·
Pemotretan foto udara dikombinasikan dengan
teknologi penentuan posisi GPS Kinematis.
·
Kebutuhan
titik kontrol lapangan dipenuhi dengan pengukuran Differential GPS.
·
Kompilasi
data fotogrametris stereo plotting dilakukan dengan pengkodean unsur yang
konsisten.
·
Foto Udara skala 1:50.000 dan 1:30.000
berikut data GPS Kinematik.
·
Titik Kontrol GPS sebanyak kurang lebih 170 titik
yang tersebar pada wilayah pemetaan.
- 9.950 Model Foto Udara untuk penghitungan triangulasi udara dan pemetaan.
- 1.662 lembar peta skala 1:25.000
- Peta dalam format digital (media CD-ROM).
- Digital Elevation Model (DEM) dengan kerapatan informasi ketinggian pada 100 x 100 meter.
D. Spesifikasi Peta Digital
Peta digital yang dapat diandalkan adalah yang
memiliki data terintegrasi secara nasional bahkan internasional, cepat proses
produksinya, akurat datanya serta terjamin proses pemutakhirannya.
Peta digital memungkinkan pengguna untuk mengetahui lokasinya secara
grafis. Peta digital bisa mencakup lokasi bangunan hingga kelak-kelok gang-gang
sempit. Ini akan jauh lebih berguna daripada melihat layar kosong dan sejumlah
angka-angka.
Penuangan informasi
spasial dalam bentuk peta digital dianjurkan dikarenakan hal-hal berikut:
- Fleksibilitas penggunaannya untuk berbagai kepentingan sektoral pembangunan.
- Semakin meluasnya penggunaan komputer personal dengan berbagai fasilitas untuk penampilan data grafis.
- Semakin meluasnya pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (SIG) yang berbasis peta digital.
Tahap dalam pemetaan Digital (untuk
irigasi), yaitu ;
- Membangun basis Geografi,
- Overlay tema-tema tata guna lahan, geologi, kadaster, hidrologi, dll.
- Overlay jaringan Irigasi
I.
Sistem Pengubah Peta Analog menjadi Peta Digital
1.
Sistem Masukan (Input)
Data analog yang akan didigitalsasikan terdiri dari
data garis dan data atribut. Kedua jenis data ini berbeda prinsip memasukan
datanya kedalam lingkungan computer. Sisitem mesukan unutk mengubah peta analog
menjadi pet digital dapat dilakukan melalui keyboard, alat digitasi peta
(digitijer) dan alat pemindai (scanner). Media pemasukan ini dipilih bedasarkan
jenis datanya dan ketelitian data yang diinginkan. Untuk data atribut bisaanya
dilakukan melalui papan ketik, untuk data grafis bisaanya dilakukan melalui
digitasi atau alat scan. Pemasukan data tersebut beracuan pada jenis datanya.
2.
Sistem Penyimpanan (Storage)
Sistem penyimpanan data dapat berbentuk kaset,
hardis, compacdisk, atau disket. Data hasil digitasi yang kami lakukan disimpan
dalam bentuk Compac Disk.
3.
Sistem Pemrosesan (Processing) atau pengolahan
Sistem pengolahan data igital dapat ditunjang oleh berbagai macam processor
yang dilengkapi pemroses numeris dan memori pengaksesan data acak (RAM). Pada proses ini lakukan penggambaran
(penjiplakan peta dengan elektronik) yakni dengan memasukkan dta hasil scanning
kedalam program auto CAD dengan meng-klik menu insert kemudian mengklik raster
image dan lakukan pengambilan data yang diinginkan. Jika skala gambar atau data
yang diambil memiliki memori yang besar, sebaiknya data (peta) hasil scaning
diperkecil terlebih dahulu misalnya pada menu corel draw hingga ukuran A4 atau
sesuai keinginan guna mempermudah dalam pemrosesan di Program Auto CAD.
4.
Sistem Keluaran (Output)
Sistem Keluaran data dapat berupa hard copy, soft copy atau elektronik
keluaran hard copy berupa suatu medi penyajian permanen. Kleuaran soft copy
adalah keluaran dalam bentuk penyajian dilayar computer, keluaran sof copy
digunakan sebagai pedoman interaksi bagi operator untuk mengevaluasi hasil dilayar
sebelum hasir akhir tesebut dicetak. Penyajian dalam bentuk softcopy bisaanya
tidak digunakan sebagai keluaran akhir karena ukurannya yang relative kecil
serta kekurangan dalam kualitas data jika disajikan dalam citra fotografi dan
elektronis. Keluaran dalam bentuk elektronis terdiri dari file-file computer.
Keluaran dalam bentuk elektroik ini dimaksudkan untuk pemindahan data ke
sisitem computer lain untuk penambahan analisis atau menghasilkan keluaran hard copy di tempat
lain.
5.
Sistem Koordinat (Coordinate)
Sistem koordinat grafis pada CAD untuk aplikasi
digital dapat dilakukan secara absolute, relative atau polar.
Pasilitas-pasilitas pemotongan garis (Trim), pennyambungan garis (exsten),
pembutan sudut menyiku (Fillet), pengulangan grafis, penggabungan grafis
(Group), pemisahan grafis (Ungroup), pembuatan kotak (Rectang), pembuatan
lingkaran (Circle), Pembuatan elis (ellipse) dan pasilitas-pasilitas lain untuk
penggambaran dapat dilakukan di perangkat lunak CAD.
BAB III
LANGKAH-LANGKAH PENGOLAHAN
PEMETAAN DIGITAL
A.
Peta Dasar Yang Digunakan
Peta dasar / peta analog yang digunakan yaitu
peta dasar garis kota Bandung no. Lembar : 8.I-2 wilayah Cibeunying Kelurahan
Cicadas dan Kelurahan Sukamaju Kecamatan Cibeunying Penggambaran peta tersebut
dilaksanakan oleh PT. Exsa International Co Ltd. Jl. Tomang Raya 74 Jakarta,
atas nama Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Karya bidang
Proyek Pengembangan Kota Bandung "Dewi Sartika Tahap II" yang diambil
berdasarkan hasil foto udara skala 1: 5.000 hasil pemotretan udara PT. EXSA
INT. dengan kamera MRB. 15 / 2323 tahun 1988. Peta tersebut kemudian didigitasi
ulang oleh kelompok 1 mahasiswa teknik sipil S1 angkatan 2007.
DIGITASI
GARIS
Digitasi garis menjiplak semua detail
peta satu persatu ke layer monitor. Untuk detail garis, seperti sungai, jalan,
batas vegetasi, batas perkampungan, garis pantai dsb, kita harus melakukan
tracing garis-garis tersebut.
Digitasi atap bangunan :
- Aktifkan layer “atap bangunan\’
- Kita akan mendigitasi garis atap bangunan polyline 2D. Dengan mengetik mengklik menu Draw kemudian Polyline.
- Pada perintah”specify start point”, tempatkan pointer pada titik awal salah satu sisi dari atap bangunan (titik atau vertex 1), klik tombol Ok pada setiap titik.
- Selanjutnya pindahkan ke titik 2,3, dan seterusnya, klik Ok pada setiap titik, lalu akhiri dengan klik tombol enter. Pengambilan titik lebih rapat pada ruas lengkung, sedangkan untuk ruas yang lurus cukup diambil ujungnya.
- Setelah langkah-langkah diatas di layer akan tergambar atap bangunan yang baru saja didigitasi.
SIMBOL DIGITASI
Simbol-simbol pada peta, seperti
symbol titik kontrol (Bench Mark), symbol jenis vegetasi, symbol bangunan
tertentu, tempat ibadah, wisata, kantor, kuburan, dan lain-lain, serta detail
lainnya biasanya digambarkan dalam bentuk tertentu atau dapat pula dituliskan
dengan lambing huruf tertentu. Keterangan tentang symbol dijelaskan pada
legenda peta (informasi tepi).
Untuk
mendigitasi symbol-simbol pada peta misalnya “atap bangunan”, kerjakan langkah
berikut :
a. Aktifkan layer atap
b. klik insert block, pilih nama block kantor
pemerintah. Terima pengaturan baku lainnya, yakni insertion point = specify on
screen, scale untuk x, y> z = 1, rotation angle = 0, dan tidak di-explode.
c. Arahkan pointer digitizer ke posisi atap yang akan
didigit, lalu klik tombol 1 digitizer. Symbol akan tergambar pada peta.
- SISTEM MASUKAN (PROSES SCANNING)
Proses
menyecan kali ini berbeda dengan biasannya karena objeknya berukuran A0. merek
scanner yang digunakan untuk menyecan peta adalah COTEX 6050 MAGNUM.
LANGKAH-LANGKAH SCANNING :
- Tempatkan dokumen yang akan di scan pada alat scanner
- Pada menu file, klik Scan New Dokument, lalu pilih preset Options.
- Klik juga Create new preset, beri nama hasil tampilan baru, lalu klik OK or edit selected preset
- Pada General, klik Advanced
- Pada kotak Resolution, kita dapat memilih besaran dot-per inchi yang sesuai dengan kita ingginkan.
- Setelah menyecan gambar disimpan dalam jenis File Tagged Image File Format (TIFF)
- Kemudian pilih Perform Lossless Compression (LZW)
- Jika ingin mengubah jenis File dari jenis gambar TIFF dengan JPEG, ubah saja dari jenis Filenya, setelah itu Save hasil scanannya.
- PROSES KOORDINAT
1. Buka program Autocad
2. Setelah muncul tampilan sheet kerja. Pada toolbar
pilih insert lalu diklik, pilih raster image lalu diklik.
3. Lalu akan muncul kotak pemilihan file. Lalu kita
cari dimana letak file yang kita inginkan. Setelah nama file kita temukan atur
jenis filenya dengan All Image Files lalu klik open.
4. Lalu atur posisinya pada x = 0.000,y = 0.000. Atur
besar skalanya 1:1000
5. Kemudian muncul data yang telah kita ingginkan
akan tetapi posisi peta tidak sesuai dengan yang kita ingginkan maka kita dapat
menggunakan perintah Rotate.
Lalu klik object yang akan diputar. Lalu klik titik yang menjadi tumpuan.
6. Apabila peta tidak pada titik koordinat 0,0 maka
kita dapat menggunakan perintah Move lalu klik shift @ 0 (untuk x),
0 (untuk y)
7. Karena hasil menyecan peta sedikit miring maka
untuk membuat peta menjadi lurus kita pada meluruskannya dengan langkah pertama
buat garis yang menjadi acuan dengan mengklik Construction Line tapi
agar tegak lurus kita klik F8 lalu buat garis pinggir dengan perintah
Construction Line tapi kita kilk F8 agar tegak lurus setelah itu block, setelah
itu klik perintah Rotate. Pilih titik yang menjadi titik acuan lalu
tarik garis yang samar-samar agar lurus dengan garis acuan yang tegak lurus.
D.
Sistem Pemprosesan (Processing / Pengolahan)
Proses pemetaan digital
dimulai dengan langkah pemasukan data atau dokumen hasil scanning peta kedalam
program auto cad, yaitu :
1.
Buka program Auto CAD.
2.
Klik menubar Insert, kemudian pilih raster image.
3.
Pilih file “scan 2.jpg” lalu open. Muncul tampilan
Image.
4.
Pilih koordinat (Insertion Point X,Y, Z) = (0,0,0),
Skalanya (Scale) dipilih Spesipic on screen, dan perputaran sudut (Rotation)
juga dipilih Spesipic on screen.
5.
Klik OK.
Langkah-langkah diatas kami
lakukan karena kami belum memahami program auto cad dengan spesifik. Tanpa
membuka program Corel draw juga bisa dilakukan. Bila resolusi peta cukup besar,
ubah skalanya dulu pada image misalnya skala 1 : 10, maka ditulis 0.1.
Perhatikan ketegakan peta,
bila peta agak miring maka harus dibuat tegak lurus terhadap sumbu koordinat,
yaitu dengan ;
1.
Buat garis bantu “ Conctruction line” pada garis
ujung peta sebelah kiti sambil diaktifkan ortho (F8). Misalnya pada titik A.
2.
Buat kembali garis bantu “Conctruction line” tampa
mengaktifkan F8 sesuai dengan kemiringan peta (klik diujung kiri peta lalu klik
lagi diujung kanan peta).
3.
Lihat berapa besar kemiringanya (besar sudutnya)
dengan mengklik pilihan Angular dimention.
4.
Klik toolbar rotate atau tulis pada comman “Rotate”
lalu enter.
5.
Blok obejk yang akan diputar, lalu enter.
6.
Klik titik pemutaran misalnya di titik A lalu putar
sesuai sudut yang diketahui (bisa – < atau + < tergantung kemiringannya
kearaha mana.)
Selain
melihat kemiringan dengan menulis besar sudutnya, bisa juga dengan membuat
mirror garis bantu kedua terhadap garis bantu pertama. Blok peta kemudian klik rotate.
Kemudian klik titik A, lalu putar sesuai dengan garis mirror yaitu klik pada
garis mirror.
Setelah ketegakan peta terhadap sumbu koordinat
tegak lurus, sesuaikan peta dengan skala yang seharusnya. Skala yang akan
dibuat oleh kelompok kami yaitu akala 1 : 1000. Adapun l;angkah-langkah yang
harus dilakukan yaitu ;
1.
Ukur peta pada titik A – titik B tadi dengan linear
dimention, misalnya tertulis ukuran tersebut “1011,8873” seharusnya 1000.
2.
Klik Scale pada toolbar atau tulis scale
pada command.
3.
Blok Objek yang akan dirubah skalanya.
4.
Klik titik / spesipic point, geser mouse .
5.
Tulis pada comman Reference atau R saja,
lalu enter.
6.
Tulis pada comman ukuran yang tertulis dilayar
“1011.8872”, lalu enter.
7.
Tulis pada comman ukuran yang seharusnya yaitu
1000, lalu enter.
Ubah koordinat peta dari (0,0)
kedalam koordinat yang sesuai dengan peta, misalnya kelompok kami pada
koordinat titik A (785.000, 9240.000). Koordinat ini dinamakan koordinat
relative. Perintah yang dilakukan yaitu :
1.
Blok Peta.
Tulis perintah Move pada
comman atau pada toolbar.
Klik spesifikasi poinnya yaitu
pada titik A, geser mouse.
Tulis kordinat titik A yaitu
dengan menulis 785.000, 9240.000, lalu enter.
Koordinat peta telah sesuai.
Sekarang proses pendigitasian
atau pembuatan peta bisa mulai dilakukan.
1. Buat
layernya terlebih dahulu sesua dengan legenda yang ada pada peta analog ataupun
bias dirubah sesuai dengan keinginan legenda yanga akan dibuat. Layer berfungsi untuk menentukan jenis garis,
tebal / tipis garis, nama layer, warna garis sesuai dengan legenda yang akan
kita buat. Format layer ada pada toolbar layer properties manager.
2. Penggambaran
peta dengan perintah poliline pada toolbar sesuai dengan peta dan layer yang
telah ada. Bila garis garus lurus maka ortho harus diaktifkan yaitu dengan
menekan tombol F8. Pasilitas-pasilitas
pemotongan garis (Trim), pennyambungan garis (exsten), pembutan sudut menyiku
(Fillet), pengulangan grafis, penggabungan grafis (Group), pemisahan grafis
(Ungroup), pembuatan kotak (Rectang), pembuatan lingkaran (Circle), Pembuatan
elis (ellipse) dan pasilitas-pasilitas lain untuk penggambaran dapat dilakukan
di perangkat lunak CAD.Lakukan langkah tersebut hingga selesai.
·
Digitasi
Garis
Sebelum memulai proses digitasi,
siapkanlah terlebih dahulu tatanan layer sesuai dengan klasifikasi peta
NO
|
Nama Layer
|
Warna
|
Jenis Garis
|
1
|
Aliran Sungai
|
Blue
|
continous
|
2
|
Batas-batas Land Use
|
White
|
continous
|
3
|
Batas Hutan
|
116
|
continous
|
4
|
Batas Jalan KA
|
210
|
continous
|
5
|
Batas Kecamatan
|
White
|
continous
|
6
|
Batas Kelurahan
|
White
|
continous
|
7
|
Batas Kotamadya
|
White
|
continous
|
8
|
Batas Tembok
|
Red
|
continous
|
9
|
Batas Wilayah
|
White
|
continous
|
10
|
Dam Air
|
9
|
continous
|
Digitasi garis menjiplak semua detail
peta satu persatu ke layer monitor. Untuk detail garis, seperti sungai, jalan,
batas vegetasi, batas perkampungan , garis pantai dsb, kita harus melakukan
tracing garis-garis tersebut.
Digitasi atap bangunan :
a) aktifkan layer “atap bangunan’’
b) kita akan mendigitasi garis atap bangunan polyline
2D. Dengan mengetik mengklik menu Draw kemudian Polyline
c) pada perintah ”specify start point”, tempatkan
pointer pada titik awal salah satu sisi dari atap bangunan (titik atau vertex
1), klik tombol Ok pada setiap titik.
d) selanjutnya pindahkan ke titik 2, 3, dan
seterusnya, klik Ok pada setiap titik,
lalu akhiri dengan klik tombol enter. Pengambilan titik lebih rapat pada ruas
lengkung, sedangkan untuk ruas yang lurus cukup diambil ujungnya.
e) Setelah langkah-langkah diatas di layer akan
tergambar atap bangunan yang baru saja didigitasi.
- Kerapatan titik
Dalam
proses digitasi peta, garis lurus maupun lengkung didigitasi dengan polyline,
kecuali lengkungan yang betul-betul berupa kurva. Garis lengkung akan dibentuk
dengan ruas-ruas kecil polyline. Semkin rapat verteknya sebuah lengkungan akan
nampak semakin halus. Berikut beberapa hal yang dapat dijadikan pertimbangan.
a) Ruas garis yang lurus cukup didigitasi
ujung-ujungnya, untuk garis lengkung pengambilannya titiknya harus lebih rapat
sedemikian rupa sehingga pada saat diplot pada skala yang direncanakan akan
nampak halus.
b) Makin rapat titik pengambilannya berarti aka
semakin besar ukuran berkas hasilnya.
c) Terlalu jarang akan menjadikan garis lengkung
tergambar patah-patah, makin rapat akan semakin halus kelengkungannya. Namun
jika akurat juga menjadikan garis akan nampak bergerigi.
E.
Sistem Penyimpanan (Storage)
1. Penyimpanan di Komputer
Setelah
selesai penggambaran, lakukan penyimpanan data atau dokumen dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
1.
Klik save as pada menubar file atau dengan
menekan Ctrl + Shift + S.
2.
Tulis nama filenya, ubah Files Of Type atau
system penyimpana kedalam “AutoCAD 2000/LT 2000 Drawing (*.dwg)” agar dapat dibuka
dalam program autoCAD apapun. Program yang kami pakai dalam penggambaran yaitu
autoCad 2004 dan 2006 sehingga Files Of Type –nya digunakan “AutoCAD
2000/LT 2000 Drawing (*.dwg)”.
3.
Klik save.
2. Penyimpanan kedalam CD (Soft Copy ke CD) dengan
Program Tambahan.
Adapun langkah-langkah yang
dilakukan, yaitu :
1.
Masukan CD blank ke CD RW driver.
2.
Buka Program nero.
3.
Pilih Copy and Backup. Lalu Pilih Burn image
to disc. Akan muncul data tampilan Open untuk memilih data yang akan di backup
ke CD. Pilih file lalu open.
4.
pilih Data lalu pilih data disc.
5.
Klik Add untuk mengambil data yang akan di burning.
Lalu filih next. Muncul tampilan final burn setting.
6.
Tulis nama CD dan pilih speed/ kecepatan
pembeckupan yang diinginkan paka pilihan writing speed.
7.
Pilih Burn. Lalu Finish.
- PERCETAKAN PETA DIGITASI
1)
Klik menu File
lalu pilih Plot atau dengan menekan shortcut CTRL+P.
2)
Selanjutnya
pilih jenis plotter yang akan digunakan.
3)
Pilih jenis
kertas yang akan digunakan dari paper size
Masukan skala 1 : 1000
- Selanjutnya menentukan daerah atau gambar yang akan dicetak. Pada langkah ini dapat memilih 5 metode yang disediakan. Jika gambar sudah sederhana atau cukup terkumpul dan sudah berada dalam satu frame, dapat memilih langsung daerah yang ingin dicetak
- Selanjutnya mengatur orientasi kertas. Portrait jika arah gambar vertical dan landscape jika gambar arah horizontal,maka dipilih landscape.
- Klik kotak check box center the plot, untuk menempatkan posisi gambar ditengah-tengah kertas.
- Klik tombol full preview. Untuk menampilkan posisi gamar pada kertas sebelum proses percetakan. Dapat dilihat sementara gambarnya jika dicetak pada kertas, apakah sudah sesuai dengan rencana atau belum. diperbaikai kembali sebelum terlanjur di cetak.
- Klik ok untuk menceta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar