Selasa, 01 November 2011

Pemetaan Digital Ilmu Ukur Tanah


BAB II
PEMETAAN DIGITAL

A.    PENGERTIAN

Peta adalah produk peradaban manusia sejak 5000 tahun yang lalu, yang hingga kini masih tersimpan di museum berbentuk potongan lempung (clay table) dari zaman yunani kuno. Peta adalah sarana informasi mengenai lingkungan.
Pemetaan adalah suatu proses penyajian informasi ,muka bumi yang fakta, baik bentuk permukaan buminya maupun sumbu alamnya, berdasarkan skala peta, sistem proyeksi peta, serta simbol-simbol dari unsur muka bumi yang disajikan, Kemajuan dibidang komputer megakibatkan suatu peta bukan hanya dalam bentuk nyata, tetapi juga dapat disimpan dalam bentuk digital , sehingga dapat disajikan dalam bentuk layer monitor yang dikenal dengan peta maya (Virtualmaps atau softcopy).
Pemetaan digital adalah suatu proses pekerjaan pembuatan peta dalam format digital yang dapat disimpan dan dicetak sesuai keinginan pembuatnya baik dalam jumlah atau skala peta yang dihasilkan. Pemetaan digital menawarkan teknologi pemetaan yang menjamin kecepatan dan ketepatan produksi peta.

B.     Format digital
terdiri dari 2 macam :
(1)   Raster
Format data dengan satuan pixel (resolusi/kerapatan) ditentukan dalam satuan ppi (pixel per inci). Tipe format ini tidak bagus digunakan untuk pembuatan peta digital, karena akan terjadi korupsi data ketika dilakukan pembesaran atau pengecilan. Contoh format data raster : bitmap (seperti tiff, targa, bmp), jpeg, gif, dan terbaru PNG.
(2)   Vektor
Format data yang dinyatakan oleh satuan koordinat (titik dan garis termasuk polygon) format ini yang dipakai untuk pembuatan peta digital atau sketsa. Contoh format ini : dxf (autocad), fix (xfig), tgif (tgif), dan ps/eps (postscrift).
Untuk mengubah suatu peta “kertas menjadi peta digital kita dapat menggunakan digitizer,yakni sebuah pranti elektronik untuk menciplak gambar.Digitizer termasuk salah satu jenis pointing device berbentuk meja atau papan, dilengkapi dengan pointer yang berupa mouse dengan benang silang (cross hair) atau berupa pena penunjuk (stylus pen). Berbeda dengan mouse yang hanya bekerja dalam posisi relatif, digitizer dapat dikalibrasi ke posisi absolut sebuah peta atau gambar.
Tentu ada berbagai merek digitizer, juga berbagai ukuran, dari ukuran A4 hingga A0. Pointernya ada yang memiliki 4 tombol, adapula yang memiliki 16 tombol atau lebih, sehingga perintah-perintah Autocad yang sering digunakan dapat deprogram untuk dapat diakses langsung dari tombol-tombol tersebut.
            Jika kita akan membeli atau menggunakannya, hal penting yang perlu diperhatikan adalah tingkat akurasinya. Beberapa digitizer memiliki resolusi  sekitar 1000 hingga 2500 LPi (Line Per inchi), dengan akurasi sekitar 0,15 mm hingga 0,5 mm adapula digitizer yang memiliki resolusi hingga 10.000 LPi dengan akurasi sekitar 0,05 mm.


C.    START UP FILE
Start up file merupakan file yang mengorganisasikan urutan penyajian layer, skala penyajian, bentuk penyajian, jenis manipulasi dan analisis serta program aplikasi yang dibuat dengan MapCode file-file yang diorganisir oleh startup, file ini meliputi :
ü  Pointfile, suatu file di MapInfo untuk penyajian features titik, pemasukan data pointfile dapat dilakukan melalui data base manager MapInfo atau Dbase.
ü  Boundary  file, suatu file di MapInfo untuk penyajian features area, pemasukan data boundary file dapat dilakukan melalui alat digitasi atau ASCII. Untuk pemasukan data secara ASCII harus dilakukan import file ASCII yang berformat MBI ke dalam lingkungan Boundary file sehingga grafis area dapat disajikan di map window MapInfo.
ü  Mapfile, suatu file di MapInfo untuk penyajian features garis. Pemasukan data garis/line aatau Mapfile dapat dilakukan melalui alat digitasi atau ASCII. Untuk pemasukan data secara ASCII harus dilakukan import file ASCII yang berformat MMI kedalam lingkungan Mapfile sehingga grafis garis/line dapat disajikan di map window MapInfo.
ü  Imagefile, file ini berbeda dengan ketiga file diatas yang selain bereferensi geografis juga informative. Imagefile adalah suatu file di MapInfo yang dipakai sebagai penyajian legenda, pembuatan informasi yang berhubungan dengan huruf, angka, serta bentuk-bentuk lain yang berhubungan dengan aspek kartografi.

D. Bagian-bagian Pemetaan Digital


Pemetaan digital, terdiri dari:
Ø  Perangkat Keras (Hardware), perangkat ini terdiri dari:
ü  System masukan terdiri dari :
1.      Data tekstual (atribut), dapat ditinjau dari data hidrologi, geologi teknik, tata guna lahan, data geometris dan data-data lainnya.
2.      Data grafis atau peta terdiri dari peta-peta topografi dan peta-peta tematik.
ü  System pemrosesan dan penyimpanan terdiri dari :  
1)      Pemrosesan data tekstual yaitu dapat berdiri sendiri tanpa dihubungkan dengan informasi grafis tetapi dapat juga bergantung pada atau berkaitan dengan informasi grafis.
2)      Pemrosesan data grafis.
3)      Sistem keluaran.
4)      Keluaran akhir dari pemrosesan data dapat berupa suatu table-tabel, laporan-laporan, grafik atau peta. Hasil ini dicetak sesuai format yang berlaku dan dicetak berdasarkan kepentingan dan keinginan pengguna.
Ø  Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak yaitu alat atau media yang digunakan untuk konversi, penggambaran, penyimpanan, pemanggilan, pemanipulasian dan analisis data untuk melengkapi serta untuk penyajian informasi. Perangkat lunak yang digunakan bisaanya mempunyai fasilitas database koordinat baik 2 dimensi maupun 3 dimensi yang dilengkapi pula dengan hubungan antar muka system masukan dan system keluaran.
Masukan dapat diperoleh dari suatu sumber informasi atau dari sumber-sumber yang berbeda-beda dan terdiri dari :
·         Hasil digitasi peta-peta topografi yang telah ada atau dari peta-peta ortofoto,
·         Survey digitasi langsung dari model orientasi absolute,
·         Survey lapangan,
·         Laporan-laporan (atribut, karakteristik fungsional),
·         Laporan topologi yang ada serta berhubungan fungsional dan features  petanya,
·         Laporan serta kesatuan grafis yang berhubungan dengan aplikasi kajian,
·         Informasi kuantitatif hasil dari analisis data spasial berikut keberadaannya.
Informasi-informasi diatas dapat diperoleh langsung atau diperoleh setelah dilakukan manipulasi dan analisis lebih lanjut.
Ø  Tenaga Kerja
Tenaga kerja termasuk kedalam pengguna kelas pertama dan pengguna kelas kedua
-      Pengguna kelas pertama :
Pemrograman aplikasi tertentu yang bertanggung jawab dalam penulisan program-program aplikasi untuk eksplorasi basis data.
-      Pengguna kelas dua :
Pengguna akahir yang dapat mengakses dan memanggil kandungan basis data dari suatu terminal computer atau stasiun kerja (workstation) untuk komunitas penunjang tertentu.
Ø  Perangkat Intelegensia (Brainware)
Perangkat Intelegensia melibatkan para ahli komputer, geodesi, dan pemrograman.

E.     Sistem Pemetaan MapInfo
Struktur data MapInfo adalah vector. MapInfo tidak menyediakan fungsi overlay dalam analisis spasialnya, sehingga struktur data vector MapInfo ini memerlukan teknik khusus untuk melakukan fungsi overlay.
  • System pemetaan mapinfo dapat ditinjau dari :
ü  Setting kordinat untuk digitalisasi data grafis dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:
- Coordinat set
- Point set
ü  System orientasi MapInfo.
ü  Unit jarak

F.     Text Box: DIGITAL MAP OF JAMBIYang Unik pada Pemetaan Digital :
·         Pemotretan foto udara dikombinasikan dengan teknologi penentuan posisi GPS Kinematis.
·         Kebutuhan titik kontrol lapangan dipenuhi dengan pengukuran Differential GPS.
·         Kompilasi data fotogrametris stereo plotting dilakukan dengan pengkodean unsur yang konsisten. 

D.Daftar Produk Pemetaan Digital


·         Foto Udara skala 1:50.000 dan 1:30.000 berikut data GPS Kinematik.
·         Titik Kontrol GPS sebanyak kurang lebih 170 titik yang tersebar pada wilayah pemetaan.
  • 9.950 Model Foto Udara untuk penghitungan triangulasi udara dan pemetaan.
  • 1.662 lembar peta skala 1:25.000
  • Peta dalam format digital (media CD-ROM).
  • Digital Elevation Model (DEM) dengan kerapatan informasi ketinggian pada 100 x 100 meter.

D. Spesifikasi Peta Digital
 
Peta digital yang dapat diandalkan adalah yang memiliki data terintegrasi secara nasional bahkan internasional, cepat proses produksinya, akurat datanya serta terjamin proses pemutakhirannya.
Peta digital memungkinkan pengguna untuk mengetahui lokasinya secara grafis. Peta digital bisa mencakup lokasi bangunan hingga kelak-kelok gang-gang sempit. Ini akan jauh lebih berguna daripada melihat layar kosong dan sejumlah angka-angka.
Penuangan informasi spasial dalam bentuk peta digital dianjurkan dikarenakan hal-hal berikut:
  • Fleksibilitas penggunaannya untuk berbagai kepentingan sektoral pembangunan.
  • Semakin meluasnya penggunaan komputer personal dengan berbagai fasilitas untuk penampilan data grafis.
  • Semakin meluasnya pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (SIG) yang berbasis peta digital.
Tahap dalam pemetaan Digital (untuk irigasi), yaitu ;
  • Membangun basis Geografi,
  • Overlay tema-tema tata guna lahan, geologi, kadaster, hidrologi, dll.
  • Overlay jaringan Irigasi 
I.       Sistem Pengubah Peta Analog menjadi Peta Digital
1.      Sistem Masukan (Input)
Data analog yang akan didigitalsasikan terdiri dari data garis dan data atribut. Kedua jenis data ini berbeda prinsip memasukan datanya kedalam lingkungan computer. Sisitem mesukan unutk mengubah peta analog menjadi pet digital dapat dilakukan melalui keyboard, alat digitasi peta (digitijer) dan alat pemindai (scanner). Media pemasukan ini dipilih bedasarkan jenis datanya dan ketelitian data yang diinginkan. Untuk data atribut bisaanya dilakukan melalui papan ketik, untuk data grafis bisaanya dilakukan melalui digitasi atau alat scan. Pemasukan data tersebut beracuan pada jenis datanya.
2.      Sistem Penyimpanan (Storage)
Sistem penyimpanan data dapat berbentuk kaset, hardis, compacdisk, atau disket. Data hasil digitasi yang kami lakukan disimpan dalam bentuk Compac Disk.
3.      Sistem Pemrosesan (Processing) atau pengolahan
Sistem pengolahan data igital dapat ditunjang oleh berbagai macam processor yang dilengkapi pemroses numeris dan memori pengaksesan data acak (RAM).  Pada proses ini lakukan penggambaran (penjiplakan peta dengan elektronik) yakni dengan memasukkan dta hasil scanning kedalam program auto CAD dengan meng-klik menu insert kemudian mengklik raster image dan lakukan pengambilan data yang diinginkan. Jika skala gambar atau data yang diambil memiliki memori yang besar, sebaiknya data (peta) hasil scaning diperkecil terlebih dahulu misalnya pada menu corel draw hingga ukuran A4 atau sesuai keinginan guna mempermudah dalam pemrosesan di Program Auto CAD.
4.      Sistem Keluaran (Output)
Sistem Keluaran data dapat berupa hard copy, soft copy atau elektronik keluaran hard copy berupa suatu medi penyajian permanen. Kleuaran soft copy adalah keluaran dalam bentuk penyajian dilayar computer, keluaran sof copy digunakan sebagai pedoman interaksi bagi operator untuk mengevaluasi hasil dilayar sebelum hasir akhir tesebut dicetak. Penyajian dalam bentuk softcopy bisaanya tidak digunakan sebagai keluaran akhir karena ukurannya yang relative kecil serta kekurangan dalam kualitas data jika disajikan dalam citra fotografi dan elektronis. Keluaran dalam bentuk elektronis terdiri dari file-file computer. Keluaran dalam bentuk elektroik ini dimaksudkan untuk pemindahan data ke sisitem computer lain untuk penambahan analisis atau  menghasilkan keluaran hard copy di tempat lain.

5.      Sistem Koordinat (Coordinate)
Sistem koordinat grafis pada CAD untuk aplikasi digital dapat dilakukan secara absolute, relative atau polar. Pasilitas-pasilitas pemotongan garis (Trim), pennyambungan garis (exsten), pembutan sudut menyiku (Fillet), pengulangan grafis, penggabungan grafis (Group), pemisahan grafis (Ungroup), pembuatan kotak (Rectang), pembuatan lingkaran (Circle), Pembuatan elis (ellipse) dan pasilitas-pasilitas lain untuk penggambaran dapat dilakukan di perangkat lunak CAD.


BAB III
LANGKAH-LANGKAH PENGOLAHAN
PEMETAAN DIGITAL

A.    Peta Dasar Yang Digunakan
Peta dasar / peta analog yang digunakan yaitu peta dasar garis kota Bandung no. Lembar : 8.I-2 wilayah Cibeunying Kelurahan Cicadas dan Kelurahan Sukamaju Kecamatan Cibeunying Penggambaran peta tersebut dilaksanakan oleh PT. Exsa International Co Ltd. Jl. Tomang Raya 74 Jakarta, atas nama Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Karya bidang Proyek Pengembangan Kota Bandung "Dewi Sartika Tahap II" yang diambil berdasarkan hasil foto udara skala 1: 5.000 hasil pemotretan udara PT. EXSA INT. dengan kamera MRB. 15 / 2323 tahun 1988. Peta tersebut kemudian didigitasi ulang oleh kelompok 1 mahasiswa teknik sipil S1 angkatan 2007.
DIGITASI GARIS
Digitasi garis menjiplak semua detail peta satu persatu ke layer monitor. Untuk detail garis, seperti sungai, jalan, batas vegetasi, batas perkampungan, garis pantai dsb, kita harus melakukan tracing garis-garis tersebut.
Digitasi atap bangunan :
  1. Aktifkan layer “atap bangunan\’
  2. Kita akan mendigitasi garis atap bangunan polyline 2D. Dengan mengetik mengklik menu Draw kemudian Polyline.
  3. Pada perintah”specify start point”, tempatkan pointer pada titik awal salah satu sisi dari atap bangunan (titik atau vertex 1), klik tombol Ok pada setiap titik.
  4. Selanjutnya pindahkan ke titik 2,3, dan seterusnya, klik Ok  pada setiap titik, lalu akhiri dengan klik tombol enter. Pengambilan titik lebih rapat pada ruas lengkung, sedangkan untuk ruas yang lurus cukup diambil ujungnya.
  5. Setelah langkah-langkah diatas di layer akan tergambar atap bangunan yang baru saja didigitasi.

SIMBOL  DIGITASI
            Simbol-simbol pada peta, seperti symbol titik kontrol (Bench Mark), symbol jenis vegetasi, symbol bangunan tertentu, tempat ibadah, wisata, kantor, kuburan, dan lain-lain, serta detail lainnya biasanya digambarkan dalam bentuk tertentu atau dapat pula dituliskan dengan lambing huruf tertentu. Keterangan tentang symbol dijelaskan pada legenda peta (informasi tepi).
            Untuk mendigitasi symbol-simbol pada peta misalnya “atap bangunan”, kerjakan langkah berikut :
a.       Aktifkan layer atap
b.      klik insert block, pilih nama block kantor pemerintah. Terima pengaturan baku lainnya, yakni insertion point = specify on screen, scale untuk x, y> z = 1, rotation angle = 0, dan tidak di-explode.
c.       Arahkan pointer digitizer ke posisi atap yang akan didigit, lalu klik tombol 1 digitizer. Symbol akan tergambar pada peta.

  1. SISTEM MASUKAN (PROSES SCANNING)
            Proses menyecan kali ini berbeda dengan biasannya karena objeknya berukuran A0. merek scanner yang digunakan untuk menyecan peta adalah COTEX 6050 MAGNUM.
LANGKAH-LANGKAH SCANNING :
  1. Tempatkan dokumen yang akan di scan pada alat scanner
  2. Pada menu file, klik Scan New Dokument, lalu pilih preset Options.
  3. Klik juga Create new preset, beri nama hasil tampilan baru, lalu klik OK or edit selected preset
  4. Pada General, klik Advanced
  5. Pada kotak Resolution, kita dapat memilih besaran dot-per inchi yang sesuai dengan kita ingginkan.
  6. Setelah menyecan gambar disimpan dalam jenis File Tagged Image File Format (TIFF)
  7. Kemudian pilih Perform Lossless Compression (LZW)
  8. Jika ingin mengubah jenis File dari jenis gambar TIFF dengan JPEG, ubah saja dari jenis Filenya, setelah itu Save hasil scanannya.

  1. PROSES KOORDINAT
1.      Buka program Autocad
2.      Setelah muncul tampilan sheet kerja. Pada toolbar pilih insert lalu diklik, pilih raster image lalu diklik.
3.      Lalu akan muncul kotak pemilihan file. Lalu kita cari dimana letak file yang kita inginkan. Setelah nama file kita temukan atur jenis filenya dengan All Image Files lalu klik open.
4.      Lalu atur posisinya pada x = 0.000,y = 0.000. Atur besar skalanya 1:1000
5.      Kemudian muncul data yang telah kita ingginkan akan tetapi posisi peta tidak sesuai dengan yang kita ingginkan maka kita dapat menggunakan perintah Rotate. Lalu klik object yang akan diputar. Lalu klik titik yang menjadi tumpuan.
6.      Apabila peta tidak pada titik koordinat 0,0 maka kita dapat menggunakan perintah Move lalu klik shift @ 0 (untuk x), 0 (untuk y)
7.      Karena hasil menyecan peta sedikit miring maka untuk membuat peta menjadi lurus kita pada meluruskannya dengan langkah pertama buat garis yang menjadi acuan dengan mengklik Construction Line tapi agar tegak lurus kita klik F8 lalu buat garis pinggir dengan perintah Construction Line tapi kita kilk F8 agar tegak lurus setelah itu block, setelah itu klik perintah Rotate. Pilih titik yang menjadi titik acuan lalu tarik garis yang samar-samar agar lurus dengan garis acuan yang tegak lurus.
D.    Sistem Pemprosesan (Processing / Pengolahan)
Proses pemetaan digital dimulai dengan langkah pemasukan data atau dokumen hasil scanning peta kedalam program auto cad, yaitu :
1.      Buka program Auto CAD.
2.      Klik menubar Insert, kemudian pilih raster image.
3.      Pilih file “scan 2.jpg” lalu open. Muncul tampilan Image.
4.      Pilih koordinat (Insertion Point X,Y, Z) = (0,0,0), Skalanya (Scale) dipilih Spesipic on screen, dan perputaran sudut (Rotation) juga dipilih Spesipic on screen.
5.      Klik OK.
Langkah-langkah diatas kami lakukan karena kami belum memahami program auto cad dengan spesifik. Tanpa membuka program Corel draw juga bisa dilakukan. Bila resolusi peta cukup besar, ubah skalanya dulu pada image misalnya skala 1 : 10, maka ditulis 0.1.
Perhatikan ketegakan peta, bila peta agak miring maka harus dibuat tegak lurus terhadap sumbu koordinat, yaitu dengan ;
1.      Buat garis bantu “ Conctruction line” pada garis ujung peta sebelah kiti sambil diaktifkan ortho (F8). Misalnya pada titik A.
2.      Buat kembali garis bantu “Conctruction line” tampa mengaktifkan F8 sesuai dengan kemiringan peta (klik diujung kiri peta lalu klik lagi diujung kanan peta).
3.      Lihat berapa besar kemiringanya (besar sudutnya) dengan mengklik pilihan Angular dimention.
4.      Klik toolbar rotate atau tulis pada comman “Rotate” lalu enter.
5.      Blok obejk yang akan diputar, lalu enter.
6.      Klik titik pemutaran misalnya di titik A lalu putar sesuai sudut yang diketahui (bisa – < atau + < tergantung kemiringannya kearaha mana.)
Selain melihat kemiringan dengan menulis besar sudutnya, bisa juga dengan membuat mirror garis bantu kedua terhadap garis bantu pertama. Blok peta kemudian klik rotate. Kemudian klik titik A, lalu putar sesuai dengan garis mirror yaitu klik pada garis mirror.
Setelah ketegakan peta terhadap sumbu koordinat tegak lurus, sesuaikan peta dengan skala yang seharusnya. Skala yang akan dibuat oleh kelompok kami yaitu akala 1 : 1000. Adapun l;angkah-langkah yang harus dilakukan yaitu ;
1.      Ukur peta pada titik A – titik B tadi dengan linear dimention, misalnya tertulis ukuran tersebut “1011,8873” seharusnya 1000.
2.      Klik Scale pada toolbar atau tulis scale pada command.
3.      Blok Objek yang akan dirubah skalanya.
4.      Klik titik / spesipic point, geser mouse .
5.      Tulis pada comman Reference atau R saja, lalu enter.
6.      Tulis pada comman ukuran yang tertulis dilayar “1011.8872”, lalu enter.
7.      Tulis pada comman ukuran yang seharusnya yaitu 1000, lalu enter.
        
Ubah koordinat peta dari (0,0) kedalam koordinat yang sesuai dengan peta, misalnya kelompok kami pada koordinat titik A (785.000, 9240.000). Koordinat ini dinamakan koordinat relative. Perintah yang dilakukan yaitu :
1.      Blok Peta.
Tulis perintah Move pada comman atau pada toolbar.
Klik spesifikasi poinnya yaitu pada titik A, geser mouse.
Tulis kordinat titik A yaitu dengan menulis 785.000, 9240.000, lalu enter.
Koordinat peta telah sesuai.
Sekarang proses pendigitasian atau pembuatan peta bisa mulai dilakukan.
1.   Buat layernya terlebih dahulu sesua dengan legenda yang ada pada peta analog ataupun bias dirubah sesuai dengan keinginan legenda yanga akan dibuat.  Layer berfungsi untuk menentukan jenis garis, tebal / tipis garis, nama layer, warna garis sesuai dengan legenda yang akan kita buat. Format layer ada pada toolbar layer properties manager.
2.   Penggambaran peta dengan perintah poliline  pada toolbar sesuai dengan peta dan layer yang telah ada. Bila garis garus lurus maka ortho harus diaktifkan yaitu dengan menekan tombol F8.  Pasilitas-pasilitas pemotongan garis (Trim), pennyambungan garis (exsten), pembutan sudut menyiku (Fillet), pengulangan grafis, penggabungan grafis (Group), pemisahan grafis (Ungroup), pembuatan kotak (Rectang), pembuatan lingkaran (Circle), Pembuatan elis (ellipse) dan pasilitas-pasilitas lain untuk penggambaran dapat dilakukan di perangkat lunak CAD.Lakukan langkah tersebut hingga selesai.
·         Digitasi Garis
Sebelum memulai proses digitasi, siapkanlah terlebih dahulu tatanan layer sesuai dengan klasifikasi peta
NO
Nama Layer
Warna
Jenis Garis
1
Aliran Sungai
Blue
continous
2
Batas-batas Land Use
White
continous
3
Batas Hutan
116
continous
4
Batas Jalan KA
210
continous
5
Batas Kecamatan
White
continous
6
Batas Kelurahan
White
continous
7
Batas Kotamadya
White
continous
8
Batas Tembok
Red
continous
9
Batas Wilayah
White
continous
10
Dam Air
9
continous

Digitasi garis menjiplak semua detail peta satu persatu ke layer monitor. Untuk detail garis, seperti sungai, jalan, batas vegetasi, batas perkampungan , garis pantai dsb, kita harus melakukan tracing garis-garis tersebut.
Digitasi atap bangunan :
a)      aktifkan layer “atap bangunan’’
b)      kita akan mendigitasi garis atap bangunan polyline 2D. Dengan mengetik mengklik menu Draw kemudian Polyline
c)      pada perintah ”specify start point”, tempatkan pointer pada titik awal salah satu sisi dari atap bangunan (titik atau vertex 1), klik tombol Ok pada setiap titik.
d)     selanjutnya pindahkan ke titik 2, 3, dan seterusnya, klik Ok  pada setiap titik, lalu akhiri dengan klik tombol enter. Pengambilan titik lebih rapat pada ruas lengkung, sedangkan untuk ruas yang lurus cukup diambil ujungnya.
e)      Setelah langkah-langkah diatas di layer akan tergambar atap bangunan yang baru saja didigitasi.

  • Kerapatan titik
            Dalam proses digitasi peta, garis lurus maupun lengkung didigitasi dengan polyline, kecuali lengkungan yang betul-betul berupa kurva. Garis lengkung akan dibentuk dengan ruas-ruas kecil polyline. Semkin rapat verteknya sebuah lengkungan akan nampak semakin halus. Berikut beberapa hal yang dapat dijadikan pertimbangan.
a)      Ruas garis yang lurus cukup didigitasi ujung-ujungnya, untuk garis lengkung pengambilannya titiknya harus lebih rapat sedemikian rupa sehingga pada saat diplot pada skala yang direncanakan akan nampak halus.
b)      Makin rapat titik pengambilannya berarti aka semakin besar ukuran berkas hasilnya.
c)      Terlalu jarang akan menjadikan garis lengkung tergambar patah-patah, makin rapat akan semakin halus kelengkungannya. Namun jika akurat juga menjadikan garis akan nampak bergerigi.


E.     Sistem Penyimpanan (Storage)
1. Penyimpanan di Komputer
Setelah selesai penggambaran, lakukan penyimpanan data atau dokumen dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1.      Klik save as pada menubar file atau dengan menekan Ctrl + Shift + S.
2.      Tulis nama filenya, ubah Files Of Type atau system penyimpana kedalam “AutoCAD 2000/LT 2000 Drawing (*.dwg)” agar dapat dibuka dalam program autoCAD apapun. Program yang kami pakai dalam penggambaran yaitu autoCad 2004 dan 2006 sehingga Files Of Type –nya digunakan “AutoCAD 2000/LT 2000 Drawing (*.dwg)”.
3.      Klik save.

2. Penyimpanan kedalam CD (Soft Copy ke CD) dengan Program Tambahan.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan, yaitu :
1.      Masukan CD blank ke CD RW driver.
2.                              Buka Program nero.
3.      Pilih Copy and Backup. Lalu Pilih Burn image to disc. Akan muncul data tampilan Open untuk memilih data yang akan di backup ke CD. Pilih file lalu open.
4.      pilih Data lalu pilih data disc.
5.      Klik Add untuk mengambil data yang akan di burning. Lalu filih next. Muncul tampilan final burn setting.
6.      Tulis nama CD dan pilih speed/ kecepatan pembeckupan yang diinginkan paka pilihan writing speed.
7.      Pilih Burn. Lalu Finish.

  1. PERCETAKAN PETA DIGITASI
1)      Klik menu File lalu pilih Plot atau dengan menekan shortcut CTRL+P.
2)      Selanjutnya pilih jenis plotter yang akan digunakan.
3)      Pilih jenis kertas yang akan digunakan dari paper size
Masukan skala 1 : 1000
  1. Selanjutnya menentukan daerah atau gambar yang akan dicetak. Pada langkah ini     dapat memilih 5 metode yang disediakan. Jika gambar sudah sederhana atau cukup terkumpul dan sudah berada dalam satu frame, dapat memilih langsung daerah yang ingin dicetak
  2. Selanjutnya mengatur orientasi kertas. Portrait jika arah gambar vertical dan landscape jika gambar arah horizontal,maka dipilih landscape.
  3. Klik kotak check box center the plot, untuk menempatkan posisi gambar ditengah-tengah kertas.
  4. Klik tombol full preview. Untuk menampilkan posisi gamar pada kertas sebelum proses percetakan. Dapat dilihat sementara gambarnya jika dicetak pada kertas, apakah sudah sesuai dengan rencana atau belum. diperbaikai kembali sebelum terlanjur di cetak.
  5. Klik ok untuk menceta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar