UPAYA PENINGKATAN PELAKSANAAN BIMBINGAN KONSELING
DI SEKOLAH
2.1 Pengertian
Bimbingan Konseling
Pada dasarnya, bimbingan merupakan
upaya pembimbing untuk membantu mengoptimalkan individu. Donald G. Mortensen
dan Alan M. Schmuller (1976) menyatakan bahwa “Guidance may be defined as
that part of the total educational program that helps provide the personal
apportunities and specialized staff services by which each individual can
develop to the fullest of his abilities and capacities in term of the
democratic idea.”
Bimbingan
dalam arti luas mempunyai makna sebagai proses bantuan atau layanan yang
diberikan kepada siapa saja yang membutuhkan dalam upaya membantu agar mereka
dapat membuat pilihan, menyelesaikan masalah sehingga dapat meningkatkan
kemandirian dan kecakapannya.
Definisi bimbingan menurut Jear
Book of Education, 1995 yaitu “Suatu proses membantu idividu melalui usahanya
sendiri untuk menemukan dan mengembangkan kemampuannya agar memperoleh
kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial.”
Bimbingan
perkembangan di lingkungan pendidikan merupakan pemberian bantuan kepada
seluruh peserta didik yang dilakukan secara berkesinambungna agar mereka dapat
memahami dirinya, lingkungan, dan tugas-tugasnya sehingga mereka sanggup
mengarahkan diri, menyesuaikan diri, serta bertindak wajar sesuai dengan keadaan
dan tuntutan lembaga pendidikan, keadaan keluarga, masyarakat, dan lingkungan
kerja yang akan dimasukinya kelak. Dengan pemberian layanan bimbingan, mereka
lebih produktif, dapat menikmati kesejahteraan hidupnya, dan dapat memberi
sumbangna yang berarti pada lembaga tempat mereka bekerja kelak serta
masyarakat pada umumnya. Pemberian bimbingan juga membantu mereka mencapai
tugas-tugas perkembangannya secara optimal.
Bimbingan
hendaknya bertitik tolak (berfokus) pada individu yang dibimbing. Bimbingan
diarahkan pada individu dan tiap individu memiliki karakteristik tersendiri.
Oleh karena itu, pemahaman keragaman dan kemampuan individu yang dibimbing
sangat diperlukan dalam pelaksanaan bimbingan. Masalah yang tidak dapat
diselesaikan oleh tim pembimbing di lingkungan lembaga pendidikan hendaknya
diserahkan kepada ahli atau lembaga yang berwenang menyelesaikannya.
Konseling
adalah upaya membantu individu melalui proses interaksi yang bersifat pribadi
antara konselor dan konseli agar konseli mampu memahami diri dan lingkungannya,
mampu membuat keputusan dan menentukan tujuan berdasarkan nilai yang
diyakininya sehingga konseli merasa bahagia dan efektif perilakunya.
ASCA (American School Counselor
Assosiation) mengemukakan, bahwa “Konseling adalah hubungan tatap muka yang
bersifat rahasia, penuh dengan sikap penerimaan dan pemberiaan kesempatan dari
konselor kepada klien.”
James
F. Adam mengemukakan bahwa “Konseling adalah suatu pertalian timbal balik
antara dua orang individu dimanan yang seorang (konselor) membantu yang lain
(konseli) agar ia dapat memahami dirinya dalam hubungan dalam masalah-masalah
hidup yang dihadapinya waktu itu dan akan datang.” Sedangkan menutrut Happer
(1981) “Konseling adalah hubungan profesional dimana konselor membantu satu
atau lebih individu untuk mengembangkan, memecahkan masalah dan mencapai
pemahaman yang lebih dalam tentang dirinya.”
Uraian tersebut menggambarkan betapa
sulit merumuskan definisi konseling yang komperhensif dan berlaku bagi setiap
orang dari baerbagai aliran. Namun demikian, berikut ini diuraikan beberapa
generalisasi yang menggambarkan karakteristik utama kegiatan konseling.
Konseling
merupakan salah satu bentuk hubungan yang bersifat membantu. Hubungan dalam
konseling bersifat interpersonal. Hubunan konseling terjadi dalam bentuk
wawancara secara tatap muka antara konselor dengan klien. Hubungan itu tidak
hanya bersifat kognitif dan dangkal, tetapi melibatkan semua unsur kepribadian
dari kedua belah pihak yang meliputi pikiran, perasaan, pengalaman,
nilai-nilai, kebutuhan, harapan dan lain-lain.
Jadi
pengertian dari Bimbingan dan Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta
didik, baik secara perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan
berkembang secara optimal, dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi,
kehidupan sosial, kemampuan belajar, dan perencanaan karir, melalui berbagai
jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar